Manusia adalah makhluk yang memiliki cita-cita dan merindukan sesuatu yang ideal (Ali Sariati : Idealisme antara Islam dan Mazhab Barat)
Pembahasan tentang kondisi ummat hari merupakan hal yang penting untuk dipahami oleh setiap orang, apalagi jika bergelar mahasiswa. Mahasiswa yg dikenal sebagai agen of change semestinya menempatkan dirinya di tengah-tengah keterpurukan bangsa hari ini. Secara realitas bisa dilihat disekeliling kita, begitu banyak kerancuan dan masalah.
Mahasiswa adalah manusia idealis yang bergerak untuk perbaikan di tengah masyarakat. Sebagai kaum yang berada di garis tengah (netral), semestinya mahasiswa mampu mengendalikan/ mengontrol pola gerakan yang ada dimasyarakat.
Di zaman ini, idealisme menghadapi tantangan yang sangat luar biasa, baik secar internal maupun ekternal. Dari internal, mahasiswa tidak lagi memiliki tingkat superego yang tinggi. Superego yang dimaksud adalah kekuatan moral manusia untuk memenejmen hawa nafsunya dan rasionalitas sehingga melenceng dari aturan-aturan hidup yang benar. Dari eksternal, mahasiswa dihegemoni oleh pemahaman materealistik. Kerja tanpa income dianggap sesuatu hal bodoh dan tak berguna. Melakukan aktivitas ibadah juga termasuk hal yang sia-sia, nauzubillahiminzalik..
Coba perhatikan gejala mahasiswa saat ini yang jauh dari harapan. Budaya ilmiyah tak lagi mewarnai eksistensi kita, terbawa arus budaya westernisasi, sok ikut perkembangan zaman dengan mode baru dan teknologi super canggih. Banyak diantara mahasiswa bangga tidak ikut kajian (ta'lim), bangga tidak baca Al-Qur'an, bangga tidak baca buku, bangga tidak shalat, bangga tidak masuk masjid, bangga dengan hape canggih namun otak kosong, bangga ikut tawuran, bangga berkata kotor/jorok, bangga menganiaya maba. Kebanyakan diantara kita bangga dengan hal-hal negatif, bangga dengan prilaku-prilaku syetan yang pastinya itu jauh dari konsep idealis seorang mahasiswa.
Problematika ini menimbulkan masalah baru di masyarakat, banyak masyarakat tak lagi membanggakan sosok mahasiswa (apalagi kalau turunmi aksi di jalanan). Mahasiswa sedang dijangkit penyakit Pragmatisme, Hedonisme, Materealisme dan Narsisme.
Mari sejenak merenung kawan...
Problematika ummat ini, bangsa ini, lingkungan ini sudah begitu banyak dan perlu segera ditangani. Siapa lagi kalau bukan kita yang menyelesaikan problem ini?? Gelar mahasiswa itu hendaknya kita junjung tinggi, kita aplikasikan di tengah masyarakat agar orang tua, bangsa dan negara ini bisa tersenyum di hari esok ^^
Teringat surah dalam kitab Al Qur'an, "Dan tidaklah aku memberikan cobaan kepada ummat-Ku jika mereka tidak mampu melaluinya". Inilah yang semestinya menjadi pijakan utama kita dalam berfikir, bertindak, danbergerak agar sifat kepedulian dan pembaharuan itu ada dalam diri.
Mahasiswa adalah agen Perubahan...
Mahasiswa adalah agen Pembaharuan...
Ada 4 rukun proyek pembaharuan ummat :
"Sebuah pemikiran dapat diwujudkan jika tersedia keyakinan kuat pada-Nya, keikhlasan dalam berjuang di jalan-Nya, gelora semangat yang terus bertambah, dan kesiapan beramal dan berkorban guna mewujudkannya." Dari kalimat ini ada 4 pokok pikiran yang dijadikan rukun pembaharuan yaitu :
1. Keimanan
2. Keikhlasan
3. Semangat
4. Amal dan Pengorbanan
Dari proyek pembaharuan tersebut, kita akan membentuk pola pikir masyarakat yang berperadaban. Pembaharuan ini akan memperlihatkan kepada dunia, bahwa Islam adalah agama yang membawa kebaikan untuk semua. Proyek pembaharuan itu akan membentuk Karakter Muslim yang diharapkan. Ada 10 karakter muslim yang menjadi indikator perbaikan dan perubahan peradaban ini.
1. Salimul Aqidah (aqidah yang lurus)
2. Shahihul Ibadah (ibadah yang benar)
3. Matinul Khuluq (akhlak yang kokoh)
4. Qadirun Alal Kasbi (mampu berusaha)
5. Mutsaqqaful Fikriy (wawasan yang luas)
6. Qawiyyul Jismiy (Tubuh yang kuat dan sehat)
7. Mujahidun Linafsihi (bersungguh-sungguh dalam beraktivitas)
8. Munazhamun fi Syu'unihi (teratur dan disiplin)
9. Haritsun li Waqtihi (mengatur waktu dengan baik)
10. Nafi'un Lighairihi (bermanfaat bagi orang lain)
Dengan melakukan perbaikan-perbaikan terhadap diri, maka fikiran, gerak dan karya kita tidak akan lepas dari hal-hal positif hingga membentuk sebuah peradaban ummat yang telah dijanjikan yaitu "Islam sebagai Ustaziatul 'Alam".
"Musuh kita hari ini Hakekatnya adalah sebuah TATA NILAI. Musuh kita hari ini sesungguhnya adalah DIRI KIRTA SENDIRI".
Wallahu'alam bishshawab ^^
Muhammad Fajrin S, ST.
*Penyampaian materi pada saat Iftor Jama'i Elektro,
kamis 23 februari 2012 @Mushallah Adz Dzarrah.
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkunjung di Blog kami.
Silahkan komentar. Salam Blogger ^_^