Minggu, 12 Februari 2012

.:: Karena WANITA, aku menulis ini ::.


Aspal jalan Pettarani-Perintis Kemerdekaan masih basah, tanda hujan baru saja turun. Aku bersama teman menuju kampus Unhas, rintik2 sisa hujan masih terasa, ditambah dengan angin malam yang menusuk sampai tulang (apalagi aku yg jd driver). Situasi seperti ini, perlu waspada ekstra dgn pengendara motor dan mobil yg biasa tiba2  nyelip kanan/kiri, krn biasa ada genangan air di jalan yg biasanya nyemprot ke kendara yg berada disamping, pasti basah, apalagi jika tdk pakai mantel.





Tepat pukul 23.30 wita, dimana aku mulai sedikit demi sedikit menaikkan gas motor hingga satu demi satu kendaraan di depan aku salip. Hal yang menarik pada saat itu yakni sebuah fenonmena negeriku saat ini yang mengalami krisis moral, krisis intelektual, krisis kesadaran. Bayangkan saja, di malam yang begitu dingin karena hujan rintik dan angin sepoi jalan, masih ada saja “wanita yang senang memakai pakaian mini, baju mini, celana pendek”.
Baik siang maupun malam, ko’ kebanyakan wanita tidak sadar seh???


Secara sadar, yang namanya malam apalagi baru hujan, ko’ masih seneng pakai pakaian yg mini?
apa kebanyakan wanita tdk punya jaket? atau punya tp sengaja tdk pakai?(mencurigakan niatnya)
Ini fenomena negeriku dimalam hari, bagaimana kalau di siang hari?? Na’uzubillah, terlebih lagi...  sudah ditahu panas, ditahu banyak debu, ditahu asap kebndaraan lagi “tabbussianya”, eh... malah pakai pakaian ade’nya, untung kalau pakai celana botol, kalau pakai rok mini, tambah nd jelas kesadarannya.


Apa wanita2 tersebut sengaja “menyajikan” tubuhnya untuk diplototin dan dinikmati oleh para “kumbang-kumbang ganas” yang siapselalu dan mencari kesempatan untuk mengotori “kelopak” bahkan sampai mencuri “sari” sang wanita?
Kalau analisa pribadi, wanita berpenampilan seperti itu untuk “menarik” perhatian sang lelaki, agar memudahkan proses kehidupannya (baik untuk memperluas jaringan, menjadikan jodoh, memasarkan produk, atau memenag karena ingin dizinahi”[afwan kata2nya dikit kasar])

Lebih sedihnya, karena sebagian besar dari mereka adalah wanita muslim. Tapi apakah mereka lupa dengan perintah Allah SWT tentang kewajibannya menutup “aurat”, apakah mereka lupa dengan “ancaman” Allah dan kehancuran diri, lingkungan bahkan dunia akibat menjajakan tubuhnya?

“Hai nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka,’ yang demikian itusupaya mereka lebih mudah untuk dikenal. Karena itu, mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Ahzab: 59)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Dua macam penghuni neraka yang belum pernah kulihat sebelumnya. Orang-orang yang membawa cemeti serupa ekor sapi yang dengan itu, mereka memukuli manusia. Dan para wanita yang berpakaian namun telanjang. Mereka berjalan sambil bergoyang dan berlenggak-lenggok. Kepala mereka ibarat punuk unta yang miring. Para wanita ini tidak akan masuk surga dan tidak akan menghirup aromanya. Padahal sesungguhnya aromanya tercium dari jarak sekian dan sekian.” (Mukhtashar Shahih Muslim no. 1388)


Kalian (wanita) yg senang menggunakan pakaian mini, tipis, celana ketat, celana pendek atau rok mini sebenarnya “sangat menarik”, “cantik”, “manis”, dan pasti “menggoda”.
Tapi, siapa dulu yang biasa berkata seperti itu,,, “sangat menarik” kata para pemuja hawanafsu, kalian “cantik” dan “manis” krn mode dan meckup yg telah dipakai, walau sebenarnya hanya menelanjangi kalian. Pada hakekatnya “cantik” dan “manis” itu relatif, engkau memnag bisa “menggoda”, krn memeang itu tujuanmu untuk memancing sang kumbang ganas u/ merampok sarimu.

Alangkah indahnya jika kaum wanita kembali ke pedoman hidup yang maha sempurna yakni Al-Qur’an dan Al-Hadist. kalian akan lebih diagungkan, bagai ratu yang dimanjakan, bagai bidadari yg akan selalu tersenyum bahagia. Wanita adalah makhluk istimewa, memiliki derajat yang agung, bahkan surga kaum kami (lelaki) ada di bawah kaum kalian (wanita).

Tulisan ini, hanya sebagai jeritan seorang anak lelaki yg prihatin dengan saudara2/ sahabat2/ teman2 wanitanya yang disana sini kehilangan “kesadaran dan jati diri”, semoga kalian mendapat hidayah dan petunjuk agar bisa kembali ke jalan yang lurus.
(eh.. klo mw tag teman (siapa ya yg mw??), tafaddal ^^)

G.Registrasi Unhas_Mks, 01:20_120112


0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah berkunjung di Blog kami.
Silahkan komentar. Salam Blogger ^_^