Kamis, 20 Februari 2014

“MELIRIK GEJOLAK POLITIK SAAT 54 TAHUN KABUPATEN BARRU”


           Mendengar dari cerita-cerita orang dahulu, Barru merupakan daerah kerajaan yang terbentuk karena perkawinan turunan bangsawan Luwu dengan Gowa diatas bukit Ajarenge, dimana disitu banyak pepohonan yang disebut Aju Beru. Dari nama Aju Beru itulah yang hingga kini dikenal dengan nama Barru. Dari sumber yang lain disebutkan bahwa nama Barru berasal dari salah satu Nama Allah (Asma’ul Husna) yakni Al-Barr yang artinya Yang Maha Membuat Kebajikan. Sehingga sifat dasar orang barru adalah orang baik dan lembut, kalau ada orang jahat di Barru berarti bukan asli orang Barru.

Burung hidup dengan udara, tapi dengan udara burung bias bermasalah. Manusia hidup dengan masalah, tapi dengan masalah manusia akan jadi manusia.

Menyikapi berbagai problematika yang ada di Kabupaten Barru tercinta. Masalah sudah bergejolak, mulai dari kepemimpinan Kapten Infantri La Nakka menjadi Kepala Daerah Tingkat II Barru periode 1960 – 1965, Drs.H.A.Muhammad Rum (2000 - 2010), hingga kepemimpnan Ir.H.A.Idris Syukur, MS. (2010-sekarang), masalah itu merupakan dinamika dari setiap masa kepemmpinan. Namun, dari dinamika yang terjadi hari ini kami sebagai masyarakat daerah Barru merasa sangat tersiksa dan tidak nyaman lagi berada di daerah sendiri. Hal ini didasari dari polemik yang terjadi antara golongan elit yang memainkan peran penting di panggung perpolitikan kab. Barru.


Diantara “Kisruh Politik” yang sementara ini bergejolak di Kab. Barru antara lain adaya ketidak harmonisan antara Bupati dengan Wakil Bupati Kab. Barru. Sebagaimana diketahui bahwa saat pemilihan kepala daerah (Pilkada) tahun 2010 pemilihan dilakukan dengan memilih langsung satu paket pasangan Bupati dan Wakil Bupati. Sehingga, pada hari ini menimbulkan pertanyaan besar di masyarakat, bahwa “masalah apa yang sebenarya terjadi di pemerintahan kita?” karena apabila di analogikan sebagai sebuah rumah tangga. Alangkah pincangnya rumah tangga apabila pasangan (suami dan istri) di dalam rumah itu tidak harmonis (bertengkar), sehingga akhirnya korban dari semuanya itu adalah anak-anak mereka, orang tua mereka, bahkan keluarga mereka.

Membuka lembaran yang lain, polemik juga terindikasi antara pihak Eksekutif dengan pihak Legislatif. Hal ini biasa terlihat dari kinerja kedua belah pihak, dimana eksekutif (Bupati) yang memiliki wewenang dalam pengusulan rencana kerja biasanya terkendala pada penetapan di legislatif (DPRD) karena tidak adanya kesepahaman yang terbangun. Begitupula sebaliknya, usulan yang dimasukkan oleh pihak legislative yang diambil dari aspirasi langsung masyarakat itu tidak serta merta diterima pihak eksekutif untuk dimasukkan dalam perencanaan daerah. Terindikasi pula kalau kekuatan pihak legislative, dalam hal pengawasan kinerja eksekutif itu sangatlah lemah. Berbagai kebijakan dan kerja di lapangan itu tidak menjadi sorotan tajam legislatif, bahkan terkesan diabaikan. Masyarakat semakin mempertanyakan kualitas perwakilan mereka di legislatif, apakah mampu membawa aspirasi, memberikan rasa keadilan dan menentang kebijakan yang tak berpihak pada masyarakat.

Pada lembaran yang lain, keluhan masyarakat juga banyak kita dengarkan berasal dari kalangan pengusaha, PNS, dan petani. Dari pihak pengusaha terjadi dari permasalahan pengelolaan proyek, keinginan investasi pembangunan daerah, sampai adanya pie yang terkesan merugikan pengusaha. Dari tiga tahun terakhir, sudah beberapa kali dilakukan “mutasi” PNS, selain untuk peyegran dan erbaikan struktur pemerintahan, mutasi pejabat ada idikasi merupakan alat presure pimpinan terhaap tujuan politiknya. Dimutasi ke daerah gunung sudah merupakan momok bagi setiap PNS, sehingga bertemulah antara pimpinan yang sering mengancam dengan bawahan yang takut akan ancaman. Dari pihak petani yang merupakan mayoritas mata pencaharian masyarakat Barru juga terjadi riakan, diantaranya pembagian alat pertanian ataupun pemberian subsidi. Ini sebenarnya persoalan keterbatasan “kue” yang ingin dibagi, pemerataan pembagian, hingga rasa syukur atas apa yang dibagi itu tidak disikapi dengan baik. Dari ketiga analisa yang kami angkat ini, yang paling berperan adalah mereka sang penguasa kebijakan.

            Dari beberpa “kisruh politik” hasil jejak petualang yang kami angkat, masyarakatlah yang jadi korban dari ketidak harmonisan, kisruh politik ataupun monopoli penguasa tersebut.

               Potensi kekayaan alam daerah Barru yang berlimpah mestinya menjadi semangat pemerintah dalam mensejahterakan masyarakat dengan mengelolanya secara bijak dan merata. Pesisir pantai yang terbentang sepanjang 78 km di 5 kecamatan dari 7 kecamatan yang ada.  Daerh yang memliki luas wilayah 1.174,72 Km2 (117.472 Ha) dan berada kurang lebih 100 km sebelah utara Kota Makassar, yang sudah dapat ditempuh melalui perjalanan darat kurang lebih 2 jam. Kabupaten Barru secara administratif terbagi atas 7 kecamatan, 55 Kelurahan/ Desa.

             Potensi daerah Barru berada pada jalur Trans Sulawesi dan merupakan daerah lintas wisata antara Kota Makassar dengan Kabupaten Tana Toraja sebagai tujuan wisata. Daerah Barru juga sebagai Pusat Kawasan Ekonomi Khusus Sulwesi Selatan Indonesia (KEKI). Adanya pelabuhan Garongkong yang berada pada jalur AKLI2 jaringan transportasi laut dunia itu menambah daya tarik investor masuk ke kabupaten Barru. Sementara ini juga dalam proses pebangunan Industri Semen Bosowa dan sementara penyusunan rancangan daerah EMAS kabupaten Barru yang nantinya menjadi pusat industri dan perdagangan.

            Selain kekayaan alam yang berlimpah, Sumber Daya Manusia kabupaten Barru juga sangatlah berpotensi untuk mengelola Daerah. Masyarakat Barru banyak yang "merantau" dan sukses di luar daerah, alangkah bijaknya apabila masyarakat Barru yag sukses di luar dipanggil kembali ke daerah untuk berpartisipasi dalam pembangunan “kampung halaman” dengan memberikan kemudhn0kemudahan dalam proses investasinya. Salah satu hasil jejak petualang ini kami peroleh saat bergelut bersama Kerukunan Keluarga Daerah Barru (KKDB), sebagaimana diketahui memiliki cabang di berbagai Daerah seluruh Indonesia.

           Apabila menganalisa gejolah politik yang terjadi dan potesi daerah yang ada. Pemimpin kita hari ini hendaknya banyak merenung akan semua yang terjadi. Tapi semua itu juga tidaklah cukup tanpa perenungan oleh para elit politik, pengusaha, dan masyarakat. Karena pemimpin kita tidaklah sehebat Jokowi (Gubernur DKI Jakarta) dalam blusukan dan pencitraan di masyarakat, pemimpn kita tak setegar ibu Risma/ Tri Rismaharani (Walikota Surabaya) yang berubah wajah daerahnya semakin beradab, pemimpin kita juga tak secekatan pak Jusuf Kalla yang mampu berfikir taktis dan berani mengambil setiap resiko dalam mensejahterakan masyarakat.

            Semoga pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kab.Barru tahun 2015 mendatang mampu melahirkan Pemimpin Daerah yang mampu membawa Kab. Barru memecah perseteruan politik dan membawa Barru lebih sejahtera, adil, makmur dan berdaya saing. Aamiin..

Ini bukan tetang Keberanian,
Ini bukan tetang Kebencian,
Tapi semua ini tentang Cinta dan Pengabdian..

*Tulisan ini merupakan kegelisahan yang selama ini membuncah dan bergejolak dalam diri. Kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan.

                                                                                                                    Makassar, 20 Februari 2014

Hormat Penulis,



MUHAMMAD FAJRIN S.,ST.
Ketua Umum DPP GAPPEMBAR Perode 2013-2015
(HP. 0813 5553 5992 / 0856 9607 1992)

2 komentar:

  1. Smoga pilkada barru 2015 nnti ada sosok calon pmimpin ƔªϞğ jauh dari kepentingan pribadi..contoh bupati. Kab. bantaeng..

    BalasHapus
  2. Menarik tulisannya ! Salah satu Masalah di barru adalah minimnya calon di luar lingkaran keluarga " ANDI " sehingga dapat dipastikan yang akan bertarung kembali di 2015 adalah dia2 juga. Jika Mau Pemerintah yang hebat dimulai dari sikap sederhana dan pekerja keras yg sudah ada beberapa contoh nama diatas. Masalahnya ada calon2 yg akan maju di 2015 punya karakter seperti itu?

    BalasHapus

Terimakasih telah berkunjung di Blog kami.
Silahkan komentar. Salam Blogger ^_^