Kamis, 01 Maret 2012

“TEKNIK MASA DEPAN”


Salam Mahasiswa...
Salam Perubahan...

Alhamdulillah...
Segala puji bagi Allah subhanahu wata’ala atas nikmat yg diberikan kepad kita hingga hari ini, semoga kita termasuk orang-orang yang senantiasa menyukuri segala nikmat-Nya. Salawat dan salam terkirim kepada Rasulullah sallallahu alaihi wasallam, kepada keluarga dan seluruh ummat yang tetap bekerja untuk agama dan kejayaan peradaban.

Kawan...
Kemarin, kita telah banyak mendengar cerita senior tentang bagaimana Teknik dahulu. Kemarin, kita telah banyak mendengar nama-nama senior yang telah mengukir tinta emas dan mewariskan peradaban-peradaban besar di TEKNIK tercinta. Hari ini, ada satu pertanyaan besar buat kita yang masih berdiri di tanah Teknik. “Apa yang bisa diperbuat dan ditinggalkan untuk TEKNIK di masa depan?”

Teringat pesan senior, jangan terlarut dengan masa lalu, jangan terbuai dengan sejarah. Sadar tidak sadar, apa yang terjadi di Teknik hari ini ada hasil ukiran sejarah kita. Akan baik apabila kita berbicara tentang sejarah, jikalau sejarah diangkat sebagai motivasi, sebagai referensi, atau sebagai pemersatu. Dahulu dengan semangat anti orde baru, seluruh mahasiswa pernah tergabung dalam sebuah gerakan akbar yakni Gerakan revormasi ’98. Hari ini, kita harus tetap mewarisi semangat itu. Agar kita tidak dibuat panik oleh pemerintah, oleh birokrasi. Agar kita tidak dibuat bertengkar oleh masalah-masalah kecil. Agar kita tidak dibuaterpisah oleh sekat-sekat dinding yang tipis, agar kita tidak dibuat terpecah oleh perkara-perkara yang bisa membuat kita tidak akan pernah menjadi organisasi yang besar.

Kita perlu sadar bahwa Teknik tidak akan menggema di Nusantara dan digelari We Are The Champion bila hanya dengan Ide satu orang, hanya dengan air mata satu orang atau hanya dengan keringat satu orang. Oleh karena itu, hari ini bukan lagi zamannya untuk berbicara tentang perbedaan, tapi saatnya kita berbicara tentang persamaan, kita berbicara tentang kekompakan. Kita tidak lagi berbicara figur, tapi bicara Ide-Ide, bicara narasi. Kita tidak lagi bicara janji-janji, tapi bicara Kinerja. Apalah arti dari sebuah kata atau kalimat jikalau tak ada Aksi (kerja di lapangan).

Kita tidak perlu merasa paling berjasa untuk Teknik. Karena kita hanyalah setetes keringat dari lautan keringat para pembesar Teknik terdahulu. Kita hanya setetes air mata yang pernah mengalir di teknik. Kita hanya sebutir pasir di padang pasir, yang padang pasirnya itu adalah mereka yang pernah berkorban dan mengabdikan dirinya untuk Kejayaan Teknik. Oleh karena itu, kita tidak akan pernah bisa mengurus organisasi ini sendiri. Kita percaya dengan keterbatasan kita dan karena itu kita harus rendah hati. Kita perlu mengembangkan semangat untuk menghargai orang lain, semangat untuk menyadari bahwasanya disamping kita bekerja, ada juga orang lain yang bekerja bersama kita.

Hari ini berbeda dengan hari kemarin. Kita jangan terlena dengan sejarah masa lalau, jangan terlena dengan sebuah jabatan, terlena dengan kebanggaan gelar ataupun ketenangan dan kemapanan organisasi. Anggap semua hanyalah ilusi atas kenikmatan yang disajikan oleh penguasa yang serakah atas harta dan kekuasaan. 

Oleh karena itu, kita harus terbangun dari tidur panjang, kita perlu keluar dari rasa kemapanan, kenikmatan, fasilitas, ataupun keasyikan permainan.

IDE-IDE Besar hanya akan lahir dari orang yang cerdas dan berfikir jauh ke depan, lahir dari ketidak nyamanan dan kegelisahan. Hingga nantinya Ide-Ide Besar itu kita sambut dengan KERJA-KERJA Besar.

HIDUP TEKNIK...!!
HIDUP TEKNIK...!!
HIDUP TEKNIK...!!

1 komentar:

  1. besar harapan akan lahirnya kader teknik yang bertakwa,,baik dari sisi akademis dan akidah,,ada banyak penyesalan krn selama kuliah di teknik tak pernah memberikan warna,,tak pernah lebih semangat mengajak pada kebaikan,,semoga adik2 kita lebih bersemangat..aamiin allahumma aamiin..

    BalasHapus

Terimakasih telah berkunjung di Blog kami.
Silahkan komentar. Salam Blogger ^_^